Pertama: Tabdzir terhadap harta.
Sebaik-baik membelanjakan harta adalah mengikuti petunjuk. Firman Allah swt.
وَأَنْفِقُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ
Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, … (Qs. Al Baqarah 2: 195).
Merokok tidak membalanjakan harta dijalan Allah, tapi di jalan setan, sedangkan mubazzir dilarang dalam Islam.
وَآتِ ذَا الْقُرْبَى حَقَّهُ وَالْمِسْكِينَ وَابْنَ السَّبِيلِ وَلَا تُبَذِّرْ تَبْذِيرًا – إِنَّ الْمُبَذِّرِينَ كَانُوا إِخْوَانَ الشَّيَاطِينِ وَكَانَ الشَّيْطَانُ لِرَبِّهِ كَفُورًا
Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya. (Qs. Al Israa’ 17: 26-27).
Sabda Rasulullah saw.
عَنْ أَبِي بَرْزَةَ الْأَسْلَمِيِّ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا تَزُولُ قَدَمَا عَبْدٍ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتَّى يُسْأَلَ عَنْ عُمُرِهِ فِيمَا أَفْنَاهُ وَعَنْ عِلْمِهِ فِيمَ فَعَلَ وَعَنْ مَالِهِ مِنْ أَيْنَ اكْتَسَبَهُ وَفِيمَ أَنْفَقَهُ وَعَنْ جِسْمِهِ فِيمَ أَبْلَاهُ
Dari Abu Barzah Al Aslami ra, berkata: Bersabda Rasulullah saw: “Tidak akan bergeser dua telapak kaki seorang hamba pada hari kiamat sampai dia ditanya (dimintai pertanggung-jawaban) tentang umurnya kemana dihabiskannya, tentang ilmunya bagaimana dia mengamalkannya, tentang hartanya; dari mana diperolehnya dan ke mana dibelanjakannya, serta tentang tubuhnya untuk apa digunakannya” (HR Tirmidzi, ad-Darimi dan Abu Ya’la).
Kedua: Merusak kesehatan.
Firman Allah swt.
وَلَا تُلْقُوا بِأَيْدِيكُمْ إِلَى التَّهْلُكَةِ وَأَحْسِنُوا إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ
… dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik. (Qs. Al Baqarah 2: 195).
الَّذِينَ يَتَّبِعُونَ الرَّسُولَ النَّبِيَّ الْأُمِّيَّ الَّذِي يَجِدُونَهُ مَكْتُوبًا عِنْدَهُمْ فِي التَّوْرَاةِ وَالْإِنْجِيلِ يَأْمُرُهُمْ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَاهُمْ عَنِ الْمُنْكَرِ وَيُحِلُّ لَهُمُ الطَّيِّبَاتِ وَيُحَرِّمُ عَلَيْهِمُ الْخَبَائِثَ وَيَضَعُ عَنْهُمْ إِصْرَهُمْ وَالْأَغْلَالَ الَّتِي كَانَتْ عَلَيْهِمْ فَالَّذِينَ آَمَنُوا بِهِ وَعَزَّرُوهُ وَنَصَرُوهُ وَاتَّبَعُوا النُّورَ الَّذِي أُنْزِلَ مَعَهُ أُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
(yaitu) orang-orang yang mengikut rasul, Nabi yang Ummi yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan yang ma’ruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk dan membuang dari mereka beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka. Maka orang-orang yang beriman kepadanya. memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Al Quran), mereka Itulah orang-orang yang beruntung. (Qs. Al A’raaf 7: 157).
Lihat kalimat: “… menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk …” Semua pengusaha rokok telah menuliskan bahwa “MEROKOK MEMBUNUHMU”. Ya Allah, seharusnya perokok telah cukup berdalil dengan tulisan produsennya tanpa mengambil dari Al-Qur’an dan Al-Hadits.
وَلَا تَقْتُلُوا أَنْفُسَكُمْ إِنَّ اللَّهَ كَانَ بِكُمْ رَحِيمًا
…. dan janganlah kamu membunuh dirimu; Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu. (Qs. An Nisaa’ 4: 29).
Ketiga: Nafas menjadi bau.
Sabda Rasulullah saw.
عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ أَكَلَ الْبَصَلَ وَالثُّومَ وَالْكُرَّاثَ فَلَا يَقْرَبَنَّ مَسْجِدَنَا فَإِنَّ الْمَلَائِكَةَ تَتَأَذَّى مِمَّا يَتَأَذَّى مِنْهُ بَنُو آدَمَ =رواه مسلم وابن خزيمة وابن حبان=
Dari Jabir bin Abdillah ra, dari Nabi saw, bersabda: Barangsiapa yang makan bawang merah, bawang putih dan bawang bakung, maka janganlah ia mendekati tempat shalat kami, karena sesungguhnya para malaikat merasa terganggu dari apa yang mengganggu bagi Bani Adam (manusia). =HR. Muslim, Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Hibban=
Kalau yang makan bawang dilarang ke masid, apalagi baunya rokok.
Keempat. Menzhalimi orang lain.
Firman Allah swt.
وَالَّذِينَ يُؤْذُونَ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ بِغَيْرِ مَا اكْتَسَبُوا فَقَدِ احْتَمَلُوا بُهْتَانًا وَإِثْمًا مُبِينًا
Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang yang mukmin dan mukminat tanpa kesalahan yang mereka perbuat, Maka Sesungguhnya mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata. (Qs. Al-Ahzab 33: 58).
Konon, menurut penelitian bahwa perokok pasif lebih berbahaya daripada perokok aktif. Innaa Lillahi… Sabda Rasulullah saw.
عَنْ اِبْنِ عَبَّاسٍ -رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا- قَالَ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم ( لَا ضَرَرَ وَلَا ضِرَارَ ) رَوَاهُ أَحْمَدُ, وَابْنُ مَاجَهْ
Dari Ibnu Abbas ra, bahwa Rasulullah saw bersabda: “Jangan membuat yang dapat membahayakan orang lain dan jangan membalasnya (melebihi kejahatannya).” (HR. Ahmad dan Ibnu Majah).
Komentar
Posting Komentar